KEGIATAN
PEMBELAJARAN : PELUANG SUATU KEJADIAN
KOMPETENSI
DASAR : Menghitung Peluang Suatu Kejadian
TUJUAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1.
Menjelaskan
pengertian kejadian, peluang, kepastian dan kemustahilan
2.
Menghitung
frekuensi harapan suatu kejadian
3.
Menghitung
peluang suatu kejadian
4.
Menghitung
peluang kejadian saling bebas
5.
Menerapkan
konsep peluang dalam menyelesaikan masalah program keahlian.
PERCOBAAN,
RUANG SAMPEL, TITIK SAMPEL DAN KEJADIAN
Percobaan merupakan suatu tindakan atau
kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang sama untuk memperoleh hasil
yang sama. Percobaan merupakan suatu kegiatan yang memberikan beberapa
kemungkinan.
Ruang sampel atau ruang contoh merupakan
himpunan semua hasil percobaan. Ruang sampel dinotasikan dengan huruf “S”.
Banyaknya anggota ruang sampel dinotasikan dengan “n(S)”. Titik sampel merupakan anggota ruang sampel.
Kejadian atau peristiwa atau event
merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian dinotasikan dengan huruf
kapital, misalnya A, B, C, .... Banyaknya anggota suatu kejadian dinotasikan n(A),
n(B), n(C), ....
Beberapa contoh percobaan, ruang sampel,
titik sampel dan kejadian sebagai berikut:
1.
Percobaan
: melempar sebuah koin sekali.
Ruang sampel (S)
: {A, G}, n(S) = 2, titik sampel : A dan G.
Kejadian B :
kejadian muncul sisi angka : {A}, n(B) = 1
Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
2.
Percobaan
: melempar dua koin secara bersamaan sebanyak sekali
melempar sebuah koin sebanyak dua kali
Banyak anggota
ruang sampel n(S) = 2 × 2 = 4
: {AA,
GG}
Banyaknya
anggota kejadian B adalah n(B) = 2.
3.
Percobaan
: melempar tiga koin secara bersamaan sebanyak satu kali.
Banyak anggota
ruang sampel n(S) = 2 × 2 × 2 = 8.
Ruang sampel S :
{ AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
Kejadian C :
kejadian muncul paling sedikit satu gambar
: { AAG, AGA,
GAA, AGG, GAG, GGA, GGG }
Banyak anggota
kejadian C yaitu n(C) : 7.
4.
Percobaan
: melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.
Ruang sampel S =
{1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
Titik sampel :
1, 2, 3, 4, 5, 6
Kejadian A =
kejadian muncul sisi bilangan komposit
={4,
6}, n(A) = 2.
NB :
Bilangan prima yaitu bilangan yang
mempunyai faktor 1 dan dirinya kecuali 1 = {2, 3, 5, ...} sedangkan bilangan
komposit adalah bilangan bukan prima selain 1 = {4, 6, 8, 9, ...}.
Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
5.
Percobaan
: melempar sebuah koin dan sebuah dadu bersamaan sebanyak satu kali.
Banyak anggota
ruang sampel n(S) = 2 × 6 = 12
:
{ (G, 2), (G, 3), (G, 5) }
Banyak anggota
kejadian D yaitu n(D) : 3.
6.
Percobaan
: melempar dua koin dan sebuah dadu secara bersamaan sebanyak sekali.
Banyak anggota
ruang sampel n(S) : 2 × 2 × 6 = 24
Kejadian E :
kejadian muncul sisi yang sama pada kedua koin.
:
{(A,A,1), (A,A,2), (A,A,3), (A,A,4), (A,A,5), (A,A,6), (G,G,1), (G,G,2),
(G,G,3),
(G,G,4), (G,G,5), (G,G,6)}
Banyak anggota
kejadian E yaitu n(E) = 12
7.
Percobaan
: melempar dua dadu secara bersamaan sebanyak satu kali.
: melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.
Banyak anggota
ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
=
{(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)}
Banyak anggota
kejadian A = n(A) = 4.
8.
Percobaan
: mengambil sebuah kartu secara acak dari satu set kartu bridge/remi.
Banyak anggota
ruang sampel = n(S) = 52
Ruang sampel :
Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
Dari 52 kartu masing – masing terdiri
dari 13 kartu keriting, 13 kartu berlian, 13 kartu skop dan 13 kartu hati.
Rincian dari masing – masing jenis kartu adalah 1 kartu AS, 1 kartu King, 1
kartu Jack, 1 Kartu Queen, 1 kartu bernomor 2, 1 kartu bernomor 3, 1 kartu
bernomor 4, 1 kartu bernomor 5, 1 kartu bernomor 6, 1 kartu bernomor 7, 1 kartu
bernomor 8, 1 kartu bernomor 9 dan 1 kartu bernomor 10.
PELUANG
Misalkan
A suatu kejadian dalam ruang sampel S. Banyak anggota ruang sampel n(S) dan
banyak anggota kejadian n(A). Peluang kejadian A dinotasikan P(A) dan
dirumuskan:
Kisaran nilai peluang : 0 £ P(A) £ 1, jika nilai P(A) = 0 maka kejadian A disebut kemustahilan dan jika nilai P(A) = 1 maka kejadian A disebut kepastian.
Contoh
1 :
Dua
buah mata uang logam dilambungkan bersamaan sekali. Tentukan peluang muncul
muka yang sama pada kedua mata uang!
Jawab
:
Percobaan
: melempar dua buah mata uang secara bersamaan
Ruang
sampel S : {AA, AG, GA, GG}
n(S)
= 2 × 2 = 4
Kejadian
B = kejadian muncul muka yang sama pada kedua mata uang
= {AA, GG}
Banyak
anggota kejadian n(B) = 2
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 2/4 = 1/2
Contoh
2 :
Sebuah
koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul sisi angka
pada koin dan muncul sisi genap pada dadu!
Jawab
:
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 2 × 6 = 12
Kejadian
C = kejadian muncul sisi angka pada koin dan muncul sisi genap pada dadu
= {(A, 2), (A, 4), (A, 6)}
Banyak
anggota kejadian n(C) = 3
Peluang
kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 3/12 = 1/4
Contoh
3 :
Dua
buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu
sama dengan 7.
Jawab
:
Percobaan
: melempar dua buah dadu secara bersamaan.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian
A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7
= {(1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5,
2), (6, 1)}
Banyak
anggota kejadian n(A) = 6
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 6/36 = 1/6
Contoh
4 :
Dua
buah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang
terambil satu kartu AS dan satu kartu King!
Jawab
:
Percobaan
: mengambil dua buah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 52C2 = 1326
Kejadian
A = kejadian terambil satu kartu AS dan satu kartu King
Banyak
anggota kejadian n(A) = 4C1 × 4C1 =
4 × 4 = 16
Peluang
P(A) = n(A)/n(S) = 16/1326 = 8/663
Contoh
5 :
Dalam
sebuah kotak terdapat 5 manik – manik merah, 3 manik – manik biru dan 2 manik –
manik ungu. Dari dalam kotak diambil 3 manik – manik sekaligus secara acak.
Tentukan peluang terambil ketiga manik – manik berwarna merah!
Jawab
:
Percobaan
: mengambil 3 manik – manik sekaligus secara acak dari sebuah kotak yang berisi
10
manik – manik.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 10C3 = 120
Kejadian
A = kejadian terambil ketiga manik – manik berwarna merah
Banyak
anggota kejadian n(A) = 5C3 = 10
eluang
P(A) = n(A)/n(S) = 10/120 = 1/12
FREKUENSI
HARAPAN
Frekuensi
harapan merupakan banyak kemunculan / kejadian yang diharapkan terjadi dalam
beberapa percobaan. Misalkan A suatu kejadian dalam ruang sampel S dalam
percobaan yang dilakukan N kali. Frekuensi harapan kejadian A dirumuskan :
Fh(A)
= N × P(A).
Contoh
1 :
Sebuah
dadu dilempar sebanyak 300 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu
sisi 5!
Jawab
:
Percobaan
: melempar sebuah dadu.
Ruang
sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 6
Kejadian
A = kejadian muncul mata dadu sisi 5
= {5}
Banyak
anggota kejadian n(A) = 1
Peluang
P(A) = n(A)/n(S) = 1/6
Banyak
percobaan N = 300
Frekuensi
harapan Fh(A) = N × P(A) = 300 × 1/6 = 50
Contoh
2 :
Peluang
seorang anak balita terjangkiti penyakit campak adalah 0,23. Jika di kecamatan
X terdapat 3.000 anak balita maka tentukan banyak anak balita yang terjangkiti
penyakit campak!
Jawab
:
Kejadian
D = kejadian seorang anak balita terjangkiti penyakit campak
Peluang
P(D) = 0,23
Banyak
anak balita N = 3.000
Banyak
anak balita yang terjangkiti penyakit campak Fh(D) = N × P(D) =
3.000 × 0,23 = 690.
KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
Misalkan A suatu
kejadian dalam ruang sampel S. Komplemen kejadian A dinotasikan Ac
atau A’ adalah kejadian yang beranggotakan semua anggota ruang sampel S yang
bukan merupakan anggota kejadian A.
Contoh
1 :
Sebuah
kotak berisi 5 bola merah, 3 bola putih dan 2 bola hijau. Dari dalam kotak
diambil sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambil bola bukan hijau!
Jawab
:
Percobaan
: mengambil sebuah bola secara acak dari
sebuah kotak yang berisi 10 bola.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 10C1 = 10
Kejadian
A = kejadian terambil bola hijau
Kejadian
Ac = kejadian terambil bola bukan hijau
Banyak
anggota kejadian n(A) = 2C1 = 2
Peluang
P(A) = n(A)/n(S) = 2/10 = 1/5
Peluang
P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 1/5 = 4/5
Contoh
2 :
Dua
buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu
kurang dari 11!
Jawab
:
Percobaan
: melempar dua buah dadu
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 36
Kejadian
B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu lebih dari sama dengan 11
= {(5, 6), (6, 5), (6, 6)}
Banyak
kejadian n(B) = 3
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 3/36 = 1/12
Kejadian
Bc = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu kurang dari 11
Peluang
P(Bc) = 1 – P(B) = 1- 1/12 = 11/12
KEJADIAN
MAJEMUK
Kejadian majemuk merupakan kejadian
yang dibentuk oleh dua atau lebih kejadian sederhana. Misalkan A dan B adalah
dua kejadian yang berada dalam ruang sampel S. Kejadian AÇB merupakan kejadian A dan kejadian B. Kejadian A È B
merupakan kejadian A atau kejadian B atau kejadian A sekaligus kejadian
B.
Contoh
1 :
Dua
buah dadu dilempar bersamaan. Hitunglah peluang muncul jumlah kedua mata dadu
sama dengan 5 atau mata dadu pertama prima genap!
Jawab
:
Percobaan
: melempar dua dadu secara bersamaan
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian
A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 5
= {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)}
Banyak
anggota kejadian n(A) = 4
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 4/36
Kejadian
B = kejadian muncul mata dadu pertama prima genap
= {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2,
5), (2, 6)}
Banyak
anggota kejadian n(B) = 6
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 6/36
Kejadian
A Ç B = {(2, 3)}
Banyak
anggota kejadian n(A Ç B) = 1
Peluang
kejadian P(A Ç B) = n(A Ç B)/n(S) =1/36
Peluang
P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A
Ç B)
= 4/36 + 6/36 – 1/36 = 9/36 = 1/4
Contoh
2 :
Sebuah
kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu Bridge. Tentukan peluang
terambil kartu bernomor 4 atau kartu hitam!
Jawab
:
Percobaan
: mengambil sebuah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 52C1 = 52
Kejadian
C = kejadian terambil kartu bernomor 4
Banyak
anggota kejadian n(C) = 4C1 = 4
Peluang
kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 4/52
Kejadian
D = kejadian terambil kartu hitam
Banyak
anggota kejadian n(D) = 26C1 = 26
Peluang
kejadian P(D) = n(D)/n(S) = 26/52
Kejadian
C Ç D = kejadian terambil
kartu bernomor 4 dan berwarna hitam
Banyak
anggota kejadian n(C Ç D) = 2C1
= 2
Peluang
kejadian P(C Ç D) = n(C Ç D)/n(S) = 2/52
Peluang
P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A
Ç B)
= 4/52 + 26/52 – 2/52 =28/52 = 7/13
KEJADIAN
SALING ASING / KEJADIAN SALING LEPAS
Misalkan A dan B merupakan dua
kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling asing
/ lepas apabila antara kejadian A dan kejadian B tidak terjadi secara bersamaan
( A Ç B = Æ sehingga P(A Ç B) = 0).
Contoh
1 :
Dua
buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu
sama dengan 6 atau 8!
Jawab
:
Percobaan
: melempar dua dadu secara bersamaan.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian
A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 6
= {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5,
1)}
Banyak
anggota kejadian n(A) = 5
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 5/36
Kejadian
B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 8
= {(2, 6), (3, 5), (4, 4), (5, 3), (6,
2)}
Banyak
anggota kejadian n(B) = 5
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 5/36
Kejadian
A Ç B = kejadian muncul
jumlah kedua mata dadu sama dengan 6 dan 8
= Æ
Kejadian
A dan kejadian B saling lepas / asing.
P(A
È B) = P(A) +
P(B)
= 5/36 + 5/36 = 10/36 = 5/18
Contoh
2 :
Sebuah
kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Hitunglah peluang
terambil kartu King atau kartu Queen!
Jawab
:
Percobaan
: mengambil sebuah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 52C1 = 52
Kejadian
A = kejadian terambil kartu King
Banyak
anggota kejadian n(A) = 4C1 = 4
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 4/52
Kejadian
B = kejadian terambil kartu Queen
Banyak
anggota kejadian n(B) = 4C1 = 4
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 4/52
Kejadian
A Ç B = kejadian terambil
kartu King sekaligus merupakan kartu King.
= Æ
Kejadian
A dan kejadian B saling lepas / asing.
P(A
È B) = P(A) + P(B)
= 4/52 + 4/52 = 8/52 = 2/13
KEJADIAN
SALING BEBAS
Misalkan
kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian
A dan kejadian B saling bebas apabila munculnya kejadian A tidak dipengaruhi
oleh kejadian B dan sebaliknya munculnya kejadian B tidak dipengaruhi oleh
kejadian A. Pada dua kejadian yang saling bebas berlaku hubungan :
P(A Ç B) = P(A) × P(B)
Contoh
1 :
Peluang
Ipin lulus ujian adalah 0,78 dan peluang Upin tidak lulus ujian adalah 0,38.
Tentukan peluang Ipin lulus ujian dan Upin lulus ujian!
Jawab
:
Kejadian
A = kejadian Ipin lulus ujian
Peluang
kejadian P(A) = 0,78
Kejadian
B = kejadian Upin tidak lulus ujian
Peluang
kejadian P(B) = 0,38
Kejadian
Bc = kejadian Upin lulus ujian
Peluang
P(Bc) = 1 – P(B)
= 1 – 0,38
= 0,62
Kejadian
Ipin lulus ujian dan kejadian Upin lulus ujian merupakan kejadian yang saling
bebas karena kemampuan masing – masing anak berbeda – beda.
Peluang
P(A Ç Bc) = P(A)
× P(Bc)
= 0,78 × 0,62
= 0,5304
Contoh
2 :
Sebuah
koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan. Hitunglah peluang muncul angka pada
koin dan muncul sisi genap pada dadu!
Jawab
:
Pada
pelemparan sebuah koin didapat :
Ruang
sampel S = {A, G}
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 2
Kejadian
A = kejadian muncul angka pada koin
= {A}
Banyak
anggota kejadian n(A) = 1
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 1/2
Pada
pelemparan sebuah dadu didapat :
Ruang
sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 6
Kejadian
B = kejadian muncul mata dadu sisi genap
= {2, 4, 6}
Banyak
anggota kejadian n(B) = 3
Peluang
kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 3/6 = 1/2
Kejadian
muncul angka pada koin dan kejadian muncul mata dadu sisi genap merupakan dua
kejadian yang saling bebas karena dadu dan koin berbeda benda, sehingga berlaku
hubungan :
P(A
Ç B) = P(A) ×
P(B)
= ½ × ½ = ¼
KEJADIAN
BERSYARAT
Misalkan kejadian A dan kejadian B
merupakan dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A|B (dibaca kejadian A
dengan syarat B) artinya kejadian A terjadi setelah kejadian B terjadi /
munculnya kejadian A dipengaruhi oleh kejadian B. Kejadian B|A (dibaca kejadian
B dengan syarat A) artinya kejadian B terjadi setelah kejadian A terjadi /
munculnya kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A. Pada kejadian bersyarat
berlaku hubungan :
Contoh
1 :
Di
dalam kotak terdapat 3 bola merah, 2 bola hijau dan 3 bola putih. Ragil
mengambil satu buah bola kemudian mengambil satu bola lagi tanpa pengembalian
bola yang pertama. Tentukan peluang terambil kedua bola berwarna merah!
Jawab
:
Misalkan
A = kejadian terambil bola merah pada pengambilan pertama
B = kejadian terambil bola merah pada pengambilan kedua
Yang
akan dicari P(A Ç B).
Pada
pengambilan pertama :
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 8
Banyak
anggota kejadian n(A) = 3
Peluang
kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 3/8
Pada
pengambilan kedua :
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 7 karena bola yang diambil pertama tidak
dikembalikan.
Karena
pada pengambilan kedua bola dalam kotak berkurang satu maka kejadian B
dipengaruhi kejadian A.
Banyak
anggota kejadian n(B|A) = 2
Peluang
kejadian P(B|A) = n(B|A)/n(S) = 2/7
Jadi
P(A Ç B) = P(A) × P(B|A) =
3/8 × 2/7 = 6/56 = 3/28
Contoh
2 :
Dari
seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu kemudian mengambil sebuah kartu
lagi tanpa pengembalian kartu yang pertama. Tentukan peluang terambil kartu AS
pada pengambilan pertama dan kartu Jack pada pengambilan kedua!
Jawab
:
Misalkan
C = kejadian terambil kartu AS pada pengambilan pertama.
D = kejadian terambil kartu King pada pengambilan kedua.
Yang
akan dicari P(C Ç D).
Pada
pengambilan pertama :
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 52
Banyak
anggota kejadian n(C) = 4
Peluang
kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 4/52 = 1/13
Pada
pengambilan kedua :
Banyak
anggota ruang sampel n(S) = 51 karena kartu yang diambil pertama tidak
dikembalikan.
Karena
pada pengambilan kedua, jumlah kartu berkurang satu maka kejadian D dipengaruhi
oleh kejadian C.
Banyak
anggota kejadian n(D|C) = 4
Peluang
kejadian P(D|C) = n(D|C)/n(S) = 4/51
Jadi
P(C
Ç D) = P(C) × P(D|C) =1/13
× 4/51 = 4/663
LATIHAN
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut
dengan lengkap dan benar!
1. Tiga
mata uang logam dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan kejadian B yang
merupakan kejadian muncul sisi yang sama pada ketiga mata uang logam!
2. Sebuah
koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan kejadian C
yang merupakan kejadian muncul sisi prima pada dadu!
3.
Jika
tiga keping uang logam diundi bersama – sama satu kali, berapa peluang muncul
sekurang – kurangnya satu sisi gambar?
4. Dua
dadu dilempar bersamaan sebanyak 50 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya mata
dadu berjumlah 8!
5. Dari
seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Tentukan peluang
terambil kartu bukan gambar hati!
6. Dalam
sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 5 kelereng putih. Dari kotak
tersebut diambil 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang dari 3 kelereng yang
terambil terdapat paling sedikit satu kelereng merah!
7. Sebuah
dadu dan sebuah koin dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul sisi ganjil
pada dadu atau muncul sisi gambar pada koin!
8.
Sebuah
kotak berisi 6 manik – manik merah, 5 manik – manik biru dan 4 manik – manik
hijau. Dari dalam kotak diambil 2 manik – manik sekaligus. Tentukan peluang
muncul terambil kedua manik – manik berwarna merah atau kedua manik – manik
berwarna hijau!
9. Kotak
I berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Kotak II berisi 3 kelereng
merah dan 7 kelereng hijau. Dari masing – masing kotak diambil sebuah kelereng
secara acak. Tentukan peluang terambil kelereng merah dari kotak I dan terambil
kelereng merah dari kotak II!
10.
Sebuah
kotak berisi 12 lampu di mana 5 di antaranya rusak. Dari dalam kotak diambil
sebuah lampu kemudian mengambil sebuah lampu lagi tanpa mengembalikan lampu
yang diambil pertama. Tentukan peluang terambil kedua lampu tidak rusak!
Video Pembelajaran Peluang
Sebagai referensi lain, disajikan video pembelajaran dari youtube dengan alamat link :https://www.youtube.com/watch?v=tuGzB-1stQk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar