Minggu, 29 Januari 2017

PELUANG

KEGIATAN PEMBELAJARAN : PELUANG SUATU KEJADIAN

KOMPETENSI DASAR : Menghitung Peluang Suatu Kejadian

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1.    Menjelaskan pengertian kejadian, peluang, kepastian dan kemustahilan
2.    Menghitung frekuensi harapan suatu kejadian
3.    Menghitung peluang suatu kejadian
4.    Menghitung peluang kejadian saling bebas
5.    Menerapkan konsep peluang dalam menyelesaikan masalah program keahlian.
 
PERCOBAAN, RUANG SAMPEL, TITIK SAMPEL DAN KEJADIAN
Percobaan merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang sama untuk memperoleh hasil yang sama. Percobaan merupakan suatu kegiatan yang memberikan beberapa kemungkinan.
Ruang sampel atau ruang contoh merupakan himpunan semua hasil percobaan. Ruang sampel dinotasikan dengan huruf “S”. Banyaknya anggota ruang sampel dinotasikan dengan “n(S)”. Titik sampel merupakan anggota ruang sampel.
Kejadian atau peristiwa atau event merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Kejadian dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya A, B, C, .... Banyaknya anggota suatu kejadian dinotasikan n(A), n(B), n(C), ....
Beberapa contoh percobaan, ruang sampel, titik sampel dan kejadian sebagai berikut:
1.    Percobaan : melempar sebuah koin sekali.
Ruang sampel (S) : {A, G}, n(S) = 2, titik sampel : A dan G.
Kejadian B : kejadian muncul sisi angka : {A}, n(B) = 1

Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!

2.    Percobaan : melempar dua koin secara bersamaan sebanyak sekali
 melempar sebuah koin sebanyak dua kali
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 2 × 2 = 4
Ruang sampel :








Kejadian B : kejadian muncul sisi yang sama pada kedua koin
        : {AA, GG}
Banyaknya anggota kejadian B adalah n(B) = 2.
3.    Percobaan : melempar tiga koin secara bersamaan sebanyak satu kali.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 2 × 2 × 2 = 8.
Ruang sampel S : { AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
Kejadian C : kejadian muncul paling sedikit satu gambar
: { AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG }
Banyak anggota kejadian C yaitu n(C) : 7.
4.    Percobaan : melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
Titik sampel : 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kejadian A = kejadian muncul sisi bilangan komposit
       ={4, 6}, n(A) = 2.
NB :
Bilangan prima yaitu bilangan yang mempunyai faktor 1 dan dirinya kecuali 1 = {2, 3, 5, ...} sedangkan bilangan komposit adalah bilangan bukan prima selain 1 = {4, 6, 8, 9, ...}.

Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
5.    Percobaan : melempar sebuah koin dan sebuah dadu bersamaan sebanyak satu kali.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 2 × 6 = 12
     Ruang sampel :
    Kejadian D : kejadian muncul gambar pada koin dan muncul sisi angka prima pada dadu.
       : { (G, 2), (G, 3), (G, 5) }
Banyak anggota kejadian D yaitu n(D) : 3.
6.    Percobaan : melempar dua koin dan sebuah dadu secara bersamaan sebanyak sekali.
Banyak anggota ruang sampel n(S) : 2 × 2 × 6 = 24
Kejadian E : kejadian muncul sisi yang sama pada kedua koin.
       : {(A,A,1), (A,A,2), (A,A,3), (A,A,4), (A,A,5), (A,A,6), (G,G,1), (G,G,2),
     (G,G,3), (G,G,4), (G,G,5), (G,G,6)} 
Banyak anggota kejadian E yaitu n(E) = 12
7.    Percobaan : melempar dua dadu secara bersamaan sebanyak satu kali.
     : melempar sebuah dadu sebanyak satu kali.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Ruang sampel :
Kejadian A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 9
       = {(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)}
Banyak anggota kejadian A = n(A) = 4.
8.    Percobaan : mengambil sebuah kartu secara acak dari satu set kartu bridge/remi.
Banyak anggota ruang sampel = n(S) = 52
Ruang sampel :

Amati gambar di bawah ini! Apa pendapatmu mengenai gambar tersebut? Jelaskan!
Dari 52 kartu masing – masing terdiri dari 13 kartu keriting, 13 kartu berlian, 13 kartu skop dan 13 kartu hati. Rincian dari masing – masing jenis kartu adalah 1 kartu AS, 1 kartu King, 1 kartu Jack, 1 Kartu Queen, 1 kartu bernomor 2, 1 kartu bernomor 3, 1 kartu bernomor 4, 1 kartu bernomor 5, 1 kartu bernomor 6, 1 kartu bernomor 7, 1 kartu bernomor 8, 1 kartu bernomor 9 dan 1 kartu bernomor 10.

PELUANG
Misalkan A suatu kejadian dalam ruang sampel S. Banyak anggota ruang sampel n(S) dan banyak anggota kejadian n(A). Peluang kejadian A dinotasikan P(A) dan dirumuskan: 
Kisaran nilai peluang : 0 £ P(A) £ 1, jika nilai P(A) = 0 maka kejadian A disebut kemustahilan dan jika nilai P(A) = 1 maka kejadian A disebut kepastian. 
Contoh 1 :
Dua buah mata uang logam dilambungkan bersamaan sekali. Tentukan peluang muncul muka yang sama pada kedua mata uang!
Jawab :
Percobaan : melempar dua buah mata uang secara bersamaan
Ruang sampel S : {AA, AG, GA, GG}
n(S) = 2 × 2 = 4
Kejadian B = kejadian muncul muka yang sama pada kedua mata uang
                    = {AA, GG}
Banyak anggota kejadian n(B) = 2
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 2/4 = 1/2

Contoh 2 :
Sebuah koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul sisi angka pada koin dan muncul sisi genap pada dadu!
Jawab :
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 2 × 6 = 12
Kejadian C = kejadian muncul sisi angka pada koin dan muncul sisi genap pada dadu
                    = {(A, 2), (A, 4), (A, 6)}
Banyak anggota kejadian n(C) = 3
Peluang kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 3/12 = 1/4

Contoh 3 :
Dua buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7.
Jawab :
Percobaan : melempar dua buah dadu secara bersamaan.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7
                    = {(1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5, 2), (6, 1)}
Banyak anggota kejadian n(A) = 6
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 6/36 = 1/6
Contoh 4 :
Dua buah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang terambil satu kartu AS dan satu kartu King!
Jawab :
Percobaan : mengambil dua buah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 52C2 = 1326
Kejadian A = kejadian terambil satu kartu AS dan satu kartu King
Banyak anggota kejadian n(A) = 4C1 × 4C1 = 4 × 4 = 16
Peluang P(A) = n(A)/n(S) = 16/1326 = 8/663
Contoh 5 :
Dalam sebuah kotak terdapat 5 manik – manik merah, 3 manik – manik biru dan 2 manik – manik ungu. Dari dalam kotak diambil 3 manik – manik sekaligus secara acak. Tentukan peluang terambil ketiga manik – manik berwarna merah!
Jawab :
Percobaan : mengambil 3 manik – manik sekaligus secara acak dari sebuah kotak yang berisi 10
        manik – manik.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10C3 = 120
Kejadian A = kejadian terambil ketiga manik – manik berwarna merah
Banyak anggota kejadian n(A) = 5C3 = 10
eluang P(A) = n(A)/n(S) = 10/120 = 1/12

FREKUENSI HARAPAN
Frekuensi harapan merupakan banyak kemunculan / kejadian yang diharapkan terjadi dalam beberapa percobaan. Misalkan A suatu kejadian dalam ruang sampel S dalam percobaan yang dilakukan N kali. Frekuensi harapan kejadian A dirumuskan :
Fh(A) = N × P(A).
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar sebanyak 300 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu sisi 5!
Jawab :
Percobaan : melempar sebuah dadu.
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6
Kejadian A = kejadian muncul mata dadu sisi 5
                   = {5}
Banyak anggota kejadian n(A) = 1
Peluang P(A) = n(A)/n(S) = 1/6
Banyak percobaan N = 300
Frekuensi harapan Fh(A) = N × P(A) = 300 × 1/6 = 50

Contoh 2 :
Peluang seorang anak balita terjangkiti penyakit campak adalah 0,23. Jika di kecamatan X terdapat 3.000 anak balita maka tentukan banyak anak balita yang terjangkiti penyakit campak!
Jawab :
Kejadian D = kejadian seorang anak balita terjangkiti penyakit campak
Peluang P(D) = 0,23
Banyak anak balita N = 3.000
Banyak anak balita yang terjangkiti penyakit campak Fh(D) = N × P(D) = 3.000 × 0,23 = 690.

KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
Misalkan A suatu kejadian dalam ruang sampel S. Komplemen kejadian A dinotasikan Ac atau A’ adalah kejadian yang beranggotakan semua anggota ruang sampel S yang bukan merupakan anggota kejadian A.
Pada peluang komplemen dua kejadian berlaku hubungan :
Contoh 1 :
Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 3 bola putih dan 2 bola hijau. Dari dalam kotak diambil sebuah bola secara acak. Tentukan peluang terambil bola bukan hijau!
Jawab :
Percobaan : mengambil sebuah bola secara acak  dari sebuah kotak yang berisi 10 bola.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 10C1 = 10
Kejadian A = kejadian terambil bola hijau
Kejadian Ac = kejadian terambil bola bukan hijau
Banyak anggota kejadian n(A) = 2C1 = 2
Peluang P(A) = n(A)/n(S) = 2/10 = 1/5
Peluang P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 1/5 = 4/5

Contoh 2 :
Dua buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu kurang dari 11!
Jawab :
Percobaan : melempar dua buah dadu
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 36
Kejadian B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu lebih dari sama dengan 11
                   = {(5, 6), (6, 5), (6, 6)}
Banyak kejadian n(B) = 3
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 3/36 = 1/12
Kejadian Bc = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu kurang dari 11
Peluang P(Bc) = 1 – P(B) = 1- 1/12 = 11/12

KEJADIAN MAJEMUK
            Kejadian majemuk merupakan kejadian yang dibentuk oleh dua atau lebih kejadian sederhana. Misalkan A dan B adalah dua kejadian yang berada dalam ruang sampel S. Kejadian AÇB merupakan kejadian A dan kejadian B. Kejadian A È B  merupakan kejadian A atau kejadian B atau kejadian A sekaligus kejadian B.
Contoh 1 :
Dua buah dadu dilempar bersamaan. Hitunglah peluang muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 atau mata dadu pertama prima genap!
Jawab :
Percobaan : melempar dua dadu secara bersamaan
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 5
                   = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)}
Banyak anggota kejadian n(A) = 4
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 4/36
Kejadian B = kejadian muncul mata dadu pertama prima genap
                   = {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6)}
Banyak anggota kejadian n(B) = 6
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 6/36
Kejadian A Ç B = {(2, 3)}
Banyak anggota kejadian n(A Ç B) = 1
Peluang kejadian P(A Ç B) = n(A Ç B)/n(S) =1/36
Peluang P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A Ç B)
                              = 4/36 + 6/36 – 1/36 = 9/36 = 1/4

Contoh 2 :
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu Bridge. Tentukan peluang terambil kartu bernomor 4 atau kartu hitam!
Jawab :
Percobaan : mengambil sebuah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 52C1 = 52
Kejadian C = kejadian terambil kartu bernomor 4
Banyak anggota kejadian n(C) = 4C1 = 4
Peluang kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 4/52
Kejadian D = kejadian terambil kartu hitam
Banyak anggota kejadian n(D) = 26C1 = 26
Peluang kejadian P(D) = n(D)/n(S) = 26/52
Kejadian C Ç D = kejadian terambil kartu bernomor 4 dan berwarna hitam
Banyak anggota kejadian n(C Ç D) = 2C1 = 2
Peluang kejadian P(C Ç D) = n(C Ç D)/n(S) = 2/52
Peluang P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A Ç B)
                              = 4/52 + 26/52 – 2/52 =28/52 = 7/13

KEJADIAN SALING ASING / KEJADIAN SALING LEPAS
            Misalkan A dan B merupakan dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling asing / lepas apabila antara kejadian A dan kejadian B tidak terjadi secara bersamaan ( A Ç B = Æ sehingga P(A Ç B) = 0).
Contoh 1 :
Dua buah dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 6 atau 8!
Jawab :
Percobaan : melempar dua dadu secara bersamaan.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6 × 6 = 36
Kejadian A = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 6
                   = {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)}
Banyak anggota kejadian n(A) = 5
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 5/36
Kejadian B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 8
                   = {(2, 6), (3, 5), (4, 4), (5, 3), (6, 2)}
Banyak anggota kejadian n(B) = 5
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 5/36
Kejadian A Ç B = kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 6 dan 8
                           = Æ
Kejadian A dan kejadian B saling lepas / asing.
P(A È B) = P(A) + P(B)
                 = 5/36 + 5/36 = 10/36 = 5/18

Contoh 2 :
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Hitunglah peluang terambil kartu King atau kartu Queen!
Jawab :
Percobaan : mengambil sebuah kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge.
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 52C1 = 52
Kejadian A = kejadian terambil kartu King
Banyak anggota kejadian n(A) = 4C1 = 4
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 4/52
Kejadian B = kejadian terambil kartu Queen
Banyak anggota kejadian n(B) = 4C1 = 4
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 4/52
Kejadian A Ç B = kejadian terambil kartu King sekaligus merupakan kartu King.
                           = Æ
Kejadian A dan kejadian B saling lepas / asing.
P(A È B) = P(A) + P(B)
                 = 4/52 + 4/52 = 8/52 = 2/13

KEJADIAN SALING BEBAS
Misalkan kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A dan kejadian B saling bebas apabila munculnya kejadian A tidak dipengaruhi oleh kejadian B dan sebaliknya munculnya kejadian B tidak dipengaruhi oleh kejadian A. Pada dua kejadian yang saling bebas berlaku hubungan :
P(A Ç B) = P(A) × P(B)  
Contoh 1 :
Peluang Ipin lulus ujian adalah 0,78 dan peluang Upin tidak lulus ujian adalah 0,38. Tentukan peluang Ipin lulus ujian dan Upin lulus ujian!
Jawab :
Kejadian A = kejadian Ipin lulus ujian
Peluang kejadian P(A) = 0,78
Kejadian B = kejadian Upin tidak lulus ujian
Peluang kejadian P(B) = 0,38
Kejadian Bc = kejadian Upin lulus ujian
Peluang P(Bc) = 1 – P(B)
                        = 1 – 0,38
                        = 0,62
Kejadian Ipin lulus ujian dan kejadian Upin lulus ujian merupakan kejadian yang saling bebas karena kemampuan masing – masing anak berbeda – beda.
Peluang P(A Ç Bc) = P(A) × P(Bc)
                                = 0,78 × 0,62
                                = 0,5304

Contoh 2 :
Sebuah koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan. Hitunglah peluang muncul angka pada koin dan muncul sisi genap pada dadu!
Jawab :
Pada pelemparan sebuah koin didapat :
Ruang sampel S = {A, G}
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 2
Kejadian A = kejadian muncul angka pada koin
                   = {A}
Banyak anggota kejadian n(A) = 1
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 1/2
Pada pelemparan sebuah dadu didapat :
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 6
Kejadian B = kejadian muncul mata dadu sisi genap
                   = {2, 4, 6}
Banyak anggota kejadian n(B) = 3
Peluang kejadian P(B) = n(B)/n(S) = 3/6 = 1/2
Kejadian muncul angka pada koin dan kejadian muncul mata dadu sisi genap merupakan dua kejadian yang saling bebas karena dadu dan koin berbeda benda, sehingga berlaku hubungan :
P(A Ç B) = P(A) × P(B)
                = ½ × ½ = ¼

KEJADIAN BERSYARAT
            Misalkan kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A|B (dibaca kejadian A dengan syarat B) artinya kejadian A terjadi setelah kejadian B terjadi / munculnya kejadian A dipengaruhi oleh kejadian B. Kejadian B|A (dibaca kejadian B dengan syarat A) artinya kejadian B terjadi setelah kejadian A terjadi / munculnya kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A. Pada kejadian bersyarat berlaku hubungan :
Contoh 1 :
Di dalam kotak terdapat 3 bola merah, 2 bola hijau dan 3 bola putih. Ragil mengambil satu buah bola kemudian mengambil satu bola lagi tanpa pengembalian bola yang pertama. Tentukan peluang terambil kedua bola berwarna merah!
Jawab :
Misalkan A = kejadian terambil bola merah pada pengambilan pertama
                B = kejadian terambil bola merah pada pengambilan kedua
Yang akan dicari P(A Ç B).
Pada pengambilan pertama :
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 8
Banyak anggota kejadian n(A) = 3
Peluang kejadian P(A) = n(A)/n(S) = 3/8
Pada pengambilan kedua :
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 7 karena bola yang diambil pertama tidak dikembalikan.
Karena pada pengambilan kedua bola dalam kotak berkurang satu maka kejadian B dipengaruhi kejadian A.
Banyak anggota kejadian n(B|A) = 2
Peluang kejadian P(B|A) = n(B|A)/n(S) = 2/7
Jadi P(A Ç B) = P(A) × P(B|A) = 3/8 × 2/7 = 6/56 = 3/28

Contoh 2 :
Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu kemudian mengambil sebuah kartu lagi tanpa pengembalian kartu yang pertama. Tentukan peluang terambil kartu AS pada pengambilan pertama dan kartu Jack pada pengambilan kedua!
Jawab :
Misalkan C = kejadian terambil kartu AS pada pengambilan pertama.
                D = kejadian terambil kartu King pada pengambilan kedua.
Yang akan dicari P(C Ç D).
Pada pengambilan pertama :
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 52
Banyak anggota kejadian n(C) = 4
Peluang kejadian P(C) = n(C)/n(S) = 4/52 = 1/13
Pada pengambilan kedua :
Banyak anggota ruang sampel n(S) = 51 karena kartu yang diambil pertama tidak dikembalikan.
Karena pada pengambilan kedua, jumlah kartu berkurang satu maka kejadian D dipengaruhi oleh kejadian C.
Banyak anggota kejadian n(D|C) = 4
Peluang kejadian P(D|C) = n(D|C)/n(S) = 4/51
Jadi P(C Ç D) = P(C) × P(D|C) =1/13 × 4/51 = 4/663

LATIHAN
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan lengkap dan benar!
1. Tiga mata uang logam dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan kejadian B yang merupakan kejadian muncul sisi yang sama pada ketiga mata uang logam!
2.  Sebuah koin dan sebuah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Tentukan kejadian C yang merupakan kejadian muncul sisi prima pada dadu!
3.    Jika tiga keping uang logam diundi bersama – sama satu kali, berapa peluang muncul sekurang – kurangnya satu sisi gambar?
4.   Dua dadu dilempar bersamaan sebanyak 50 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 8!
5.  Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Tentukan peluang terambil kartu bukan gambar hati!
6.  Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 5 kelereng putih. Dari kotak tersebut diambil 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang dari 3 kelereng yang terambil terdapat paling sedikit satu kelereng merah!
7.   Sebuah dadu dan sebuah koin dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul sisi ganjil pada dadu atau muncul sisi gambar pada koin!
8.    Sebuah kotak berisi 6 manik – manik merah, 5 manik – manik biru dan 4 manik – manik hijau. Dari dalam kotak diambil 2 manik – manik sekaligus. Tentukan peluang muncul terambil kedua manik – manik berwarna merah atau kedua manik – manik berwarna hijau!
9.   Kotak I berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Kotak II berisi 3 kelereng merah dan 7 kelereng hijau. Dari masing – masing kotak diambil sebuah kelereng secara acak. Tentukan peluang terambil kelereng merah dari kotak I dan terambil kelereng merah dari kotak II!

10.    Sebuah kotak berisi 12 lampu di mana 5 di antaranya rusak. Dari dalam kotak diambil sebuah lampu kemudian mengambil sebuah lampu lagi tanpa mengembalikan lampu yang diambil pertama. Tentukan peluang terambil kedua lampu tidak rusak!

Video Pembelajaran Peluang



Sebagai referensi lain, disajikan video pembelajaran dari youtube dengan alamat link :https://www.youtube.com/watch?v=tuGzB-1stQk